peluang usaha

Rabu, 23 Januari 2013

3 JEBAKAN WIRAUSAHA

Oleh : Florentina Lenny Kristiani
3 JEBAKAN WIRAUSAHA

3 JEBAKAN WIRAUSAHA
Takut, ragu dan mudah menyerah adalah tiga “penyakit” yang berisiko menggalkan usaha Anda.
Banyak kisah sukses di balik sepak terjang wirausahawan tak pelak membuat orang tertarik berkecimpung di dalamnya. Akan tetapi, pada kenyataannya memulai usaha memang tak semudah membalikan telapak tangan. Banyak faktor yang menuntut pelakunya pantang menyerah dalam memasarkan barang dagangan agar tidak tenggelam di tengah persaingan. Selain perkata modal, kejelian melihat peluang pun menjadi faktor penting dalam memulai usaha.”Penting diingat bahwa di samping menggapai kesuksesan, bisnis juga bertujuan membantu masyarakat dengan memberikan solusi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhannya, “ ujar Laksita Utama Suhud, konsultan bisnis di business wizards consulting. Tak dapat dipungkiri, seorang pemula memang harus memperbanyak referensi agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat memperlambat atau bahkan mematikan laju pertumbuhan bisnis, Nah, menurut Laksita, terdapat tiga jebakan wirausaha yang seringkali ditemui para pebisnis. Yuk, simak bersama uraian dari business and marketing consultant ini.

Menghindari Pesaing
Memilih produk untuk bisnis membutuhkan begitu banyak perhitungan. Sebelum Anda memutuskan jenis barang atau jasa yang akan ditekuni, ketahui terlebih dahulu atmosfer bisnis dari masing-masing produk. “Kecenderungan pemula dalam memilih bidang usaha biasanya mencari lahan yang tidak ada competitor. Mereka mencari aman dan terjebak di penjualan barang atau jasa yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah besar,” ujar penulis buku start up bussines wizard ini. Laksita menambahkan, dengan memilih produk yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah banyak, berarti waktu yang diperlukan untuk mengembangkan usaha semakin panjang. Memilih produk memang cukup rumit. Di satu sisi, berbisnis dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang dijual bukan barang prmer masyarakat. Sementara ketika memilih produk yang dibutuhkan pasar dalam jumlah yang banyak, “Produk yang memiliki peluang bagus untuk dijual pasti memang ramai akan persaingan, namun permintaan masyarakat pun jelas sudah ada, “ tambahnya. Contoh. Anda ingin membuat usaha di wilayah dekat kampus yang ramai akan mahasiswa. Toko alat tulis serta aneka jenis makanan tentu sudah marak, namun target pemasaran sudah jelas karena Anda menjual barang yang selalu mereka butuhkan. Berbeda jika Anda memutuskan membuka pet shop. Meskipun hanya satu-satunya di wilayah itu. Namun gairah konsumsi terhadap produk tersebut terbatas pada golongan tertentu serta infensitasnya tidak terlalu tinggi.

Mudah Merasa Puas
Ketika seorang sudah memilih bidang yang akan ia tekuni, selanjutnya ia mencari cara agar produk yang ia jual mampu mencuri hati konsumen “ingat, pasar selalu mencari yang terbaik. Maka pebisnis harus memiliki keunggulan bersaing, “kata Laksita. Keunggulan kompetif ini, biasanya luput dari pebisnis yang hanya memusatkan perhatian kepada usahanya, tanpa ikut memperhatikan geliat bisnis lain yang ada di sekitarnya. Maka, kesalahan kedua pebisnis adalah mudah merasa puas dengan pencapaiannya sehingga tidak memiliki keunggulan kompetitif yang membuat pelanggan kembali mengonsumsi barang yang ditawarkan. Pasalnya seperti prinsip ekonomi, masyarakat akan memilih mengeluarkan uang sekecil-kecilnya untuk manfaat yang sebesar-besarnya. Maka untuk mendapatkan konsumen tetap, ada beberapa unsure yang harus diperhatikan dalam berbisnis. Unsur tersebut meliputi product, price, place, promotion, dan people, yang lebih baik dibandingkan tempat lain. “Kita harus memiliki produk yang lebih baik. Dilihat dari penyajian, bahan baku, ataupun keunikannya. Akan lebih baik jika kita mengembangkan apa yang sudah banyak di pasaran, “Ujar Laksita.Laksita juga menjabarkan bahwa masalah harga (price) pun harus kompetitif. Dengan produk yang lebih unggul, kita harus mencermati sehingga harga ditetapkan sesuai dengan produk yang ditetapkan sesuai dengan produk yang kita tawarkan. Sementara dari segi tempat (place), yang perlu diperhatikan bukan hanya memilih tempat strategis yang dilewati banyak calon pembeli, tapi juga bagaimana wirausahawan memperhatikan konsep ruang bisnis yang unik dan membuat nyaman konsumen. “Bagaimana melakukan promosi yang lebih baik? Kuncinya adalah membuat calon pembeli menjadi di pembeli dan dia yang sudah membeli menjadi langganan bahkan memberi tahu teman-temannya untuk datang,“ ujar Laksita. Ingat,pelanggan yang puas, dapat menjadi asset promosi terbaik untuk usaha Anda. Terakhir adalah better people.inti dari poin ini adalah bagaimana memperbaiki jasa pelayanan yang dapat membuat konsumen puas dan nyaman. “Karena apabila keempat unsur tadi sudah bagus tapi pelayanannya tidak memuaskan, bisa-bisa pembeli tidak ingin kembali lagi,” tukas Laksita. Untyuk hal-hal tersebut, sudah sepatutnya pebisnis tidak merasa cepat puas agar terus ada keinginan untuk mengembangkan dan membuka bisnisnya lebih baik.

Tidak Gigih
Jika hal-hal penting dilakukan dalam bisnis sudah dilaksanakan namun usaha Anda tak kunjung menunjukkan pertumbuhan, Laksita mengatakan, bisa jadi kesalahannya ada pada kegigihan Anda. “Jebakan yang ketiga adalah jika kita merasa semua yang kita lakukan cukup dan tidak perlu massive action,” pungkasnya. Ia mengatakan, banyak pebisnis yang sekedar ingin memiliki usaha namun tidak memiliki niat untuk mengembangkannya. “Indikator sukses high sales. Jika usaha tidak berkunjung berkembang, penjualan dan permintaan dari konsumen tidak kunjung tinggi, padahal Anda sudah menawarkan produk, harga, tempat dan faktor lain yang bagus, berarti Anda kurang ngotot usaha,” tambahnya. Pasalnya menambahkan, pebisnis tidak bisa setengah-setengah. Jiwa bisnis dan keinginan untuk sukses, harus ditanamkan penuh dalam diri sebelum memulai usaha.
ANNELIS BRILIAN /NOVA
            
5 Siklus Pertumbuhan Usaha
Laksita memaparkan lima siklus yang dapat Anda terapkan kepada konsumen untnk membantu pertumbuhan bisnis.
1.   Menarik seseorang menjadi pembeli baru
2.   Jika pembeli sudah datang, usahakan agar dia bisa menjadi pelanggan yang dapat memberikan keunggulan-keunggulan kompetitif yang Anda miliki. Ciptakan juga keakraban dengan pelanggan.
3.   Jika pelanggan sudah datang untuk kedua kalinya, buat dia datang lebih sering lagi. “Hal in bisa dibuat dengan voucher penawaran. Misalnya jika pembelian mencapai sekian, pembeli mendapat voucher yang dapat digunakan jika ia kembali lagi,” papar Laksita
4.   Setiap belanja, buat jumlah belanjaan pelanggan bertambah lebih banyak. Salah satu caranya, promosi berupa menggandakan belanjaan pelanggan. Misalnya, beberapa produk Anda bisa dibeli dengan keuntungan membeli dua tapi bisa mendapatkan tiga barang. Bisa juga berupa diskon jika konsumen membeli lebih dari dua buah barang.
5.   Terakhir, buat teman yang sudah merasa puas dengan usaha Anda mengajak temannya. “Telah terbukti bahwa referral itu jauh lebih berpengaruh daripada iklan atau selebaran di jalan. Karena teman yang memberikan rekomendasi itu dinilai jujur dan objektif, bukan bagian dari promosi pemilik usaha,”ujar Laksita
ANNEL / NOVA

0 komentar:

ViralGen Referral Shopping

r>

 

Postingan terbaru

Bisnis Lancar Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template